>




Blacksmith: Menjaga Tradisi, Membentuk Peradaban

Blacksmith: Menjaga Tradisi, Membentuk Peradaban

Diposting oleh Admin pada 28 Sep 2021

Saat kita berinteraksi dengan alam – baik saat mendaki gunung, berkebun, bertani, atau bahkan saat berpetualang – kita seringkali tanpa sadar menggunakan alat-alat hasil karya seorang blacksmith. Mulai dari sekop, cangkul, parang, hingga pisau dapur, semua adalah bukti nyata keahlian tangan-tangan pandai besi.

Karya seorang blacksmith tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu, tetapi juga memiliki nilai estetika dan filosofi yang mendalam, sehingga sering kali dijadikan pajangan atau bahkan souvenir.

Sedikit informasi historikal:
Blacksmith, atau pandai besi, adalah profesi kuno yang mengubah besi dan baja menjadi alat-alat penting seperti cangkul, arit, golok, kapak, pisau, bahkan senjata seperti pedang, perisai, mata panah, hingga tombak. Pada zaman dahulu, bengkel seorang tukang besi biasanya berada di dekat pasar umum atau pasar hewan – tempat para petani dan penduduk desa berkumpul untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Keberadaan seorang blacksmith menjadi vital dalam kehidupan masyarakat tradisional, mendukung kegiatan pertanian, perburuan, hingga pertahanan diri.

Saat ini, adakah seorang blacksmith yang kamu kenal di sekitarmu?
Mari kita dukung para pengrajin lokal yang terus menjaga warisan keterampilan ini.
Support your local blacksmith!
Bagikan Artikel:
Facebook Twitter WhatsApp LinkedIn

Komentar

Tulis Komentar
logo

Yayasan Satu Persen Indonesia berkomitmen dalam pelestarian budaya, edukasi lingkungan, serta aksi kemanusiaan di seluruh Nusantara.

Hubungi Kami

  • yayasansatupersen@gmail.com
  • +(62) 821-1111-2614
  • www.satupersenindonesia.or.id
  • Sekertariat Pusat: Jl. Cibolerang No.5, Cinunuk, Kab Bandung
  • Sekertariat Kota Bandung: Jn karapitan no 36 ,Kota Bandung