Patung Pastur Henricus Christianus Verbraak S.J. di Bandung: Jejak Sejarah dari Masa Kolonial
Diposting oleh BFIC pada 04 Jun 2022
Pada tahun 1923, di Bandung, berdiri sebuah patung untuk mengenang Pastur Henricus Christianus Verbraak S.J., seorang pendeta yang berjasa dalam sejarah militer Hindia Belanda. Pastur Verbraak bertugas sebagai rohaniwan (aalmoezenier) untuk Tentara Kerajaan Hindia Belanda (Koninklijk Nederlands-Indisch Leger/K.N.I.L.) di Aceh dan sepanjang pantai barat Sumatera dari 28 Juni 1874 hingga 23 Mei 1907.
Dedikasi Verbraak selama lebih dari tiga dekade dalam mendampingi pasukan di medan perang, khususnya dalam Perang Aceh, membuat namanya diabadikan dalam bentuk monumen. Kehadirannya tidak hanya sebagai pendamping rohani, tetapi juga sebagai simbol moral dan kekuatan batin di tengah kondisi peperangan yang berat.
Patung ini dibuat sebagai bentuk penghargaan atas pengabdian panjang beliau kepada tentara kolonial Belanda di Nusantara. Dengan mengenakan jubah pendeta, patung Verbraak mencerminkan keteguhan dan semangat pengabdian yang menjadi ciri khas dirinya.
Keberadaan patung ini juga menjadi saksi bisu terhadap kompleksitas sejarah kolonialisme di Indonesia, di mana aspek keagamaan dan militer saling terkait dalam dinamika sosial-politik masa itu. Hingga kini, kisah Pastur Verbraak tetap menjadi bagian penting dalam upaya memahami sejarah hubungan Belanda dan Indonesia, khususnya di era kolonial.